Rabu, 03 April 2013

Renda Renda Hitam


Putihmu jadi hitam
Hitammu semakin menghitam
Dan yang menghitam semakin busuk dan kotor

Kupandangi sosokmu yang menghitam
Sambil mempertanyakan kedudukanmu,
Sambil memperhatikan tugasmu,
Sambil menguasai tingkahmu,
Dan mengkritisi kerjamu

Wahai kalian para elit birokrasi
Kubacakan sajak ini bukan untuk membuat kalian tersinggung,
Bukan juga membuat kalian terharu,
Tapi sajak ini jelas untuk membuat kalian sadar bahwa kalian sudah tak adil

Gedung dekanat menjadi saksi
Bahwa kami para mahasiswa jelas melawan ketidak adilan ini

Terik panas matahari dibawah langit langit fakultas sastra
Debu dan angin saling berkonsolidasi
Pepohonan pepohonan yang juga sedang diskusi sambil menatap sinis kalian para elit birokrasi

Entah apa yang bersarang dipikiran kalian
System kalian ubah seenaknya
Peraturan kampus kalian jadikan sebagai alat mematikan kreatifitas
Dan lembaga peradilan kampus kalian jadikan boneka poitik
Desir desir angin hitam bergentayangan menyembah sana sini
Kegelapan yang sibuk menerkam siapa saja yang melawan
Namun kami tak akan mundur sebelum kami menang,
Sebelum kami juara,
Sebelum kami nomor satu,
Dan sampai raga ini mendapatkan keadilan

Ooooo…renda renda hitam
Jikalah hitammu tetap menghitam maka kami akan tetap memutih
Jikalah hitammu semakin gelap maka kami akan bercahaya
Dan jika kalian tak mau mengalah maka kami jelas tak mau mundur

Di penghujung sajak ini akan kubacakan perkataan goenawan Muhammad
dihari hari nan fitnah ini, membelah yang benar tak hanya cukup dalam hati”



Makassar 1/04/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar