Putihmu jadi hitam
Hitammu semakin
menghitam
Dan yang menghitam
semakin busuk dan kotor
Kupandangi sosokmu yang
menghitam
Sambil mempertanyakan
kedudukanmu,
Sambil memperhatikan
tugasmu,
Sambil menguasai
tingkahmu,
Dan mengkritisi kerjamu
Wahai kalian para elit
birokrasi
Kubacakan sajak ini
bukan untuk membuat kalian tersinggung,
Bukan juga membuat
kalian terharu,
Tapi sajak ini jelas
untuk membuat kalian sadar bahwa kalian sudah tak adil
Gedung dekanat menjadi
saksi
Bahwa kami para
mahasiswa jelas melawan ketidak adilan ini
Terik panas matahari
dibawah langit langit fakultas sastra
Debu dan angin saling
berkonsolidasi
Pepohonan pepohonan yang
juga sedang diskusi sambil menatap sinis kalian para elit birokrasi
Entah apa yang bersarang
dipikiran kalian
System kalian ubah
seenaknya
Peraturan kampus kalian
jadikan sebagai alat mematikan kreatifitas
Dan lembaga peradilan
kampus kalian jadikan boneka poitik
Desir desir angin hitam
bergentayangan menyembah sana sini
Kegelapan yang sibuk
menerkam siapa saja yang melawan
Namun kami tak akan
mundur sebelum kami menang,
Sebelum kami juara,
Sebelum kami nomor satu,
Dan sampai raga ini
mendapatkan keadilan
Ooooo…renda renda hitam
Jikalah hitammu tetap
menghitam maka kami akan tetap memutih
Jikalah hitammu semakin
gelap maka kami akan bercahaya
Dan jika kalian tak mau
mengalah maka kami jelas tak mau mundur
Di penghujung sajak ini
akan kubacakan perkataan goenawan Muhammad
“dihari hari nan fitnah ini, membelah yang benar tak hanya cukup dalam
hati”
Makassar 1/04/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar