Awal-awal ku pandangi cermin tua yang ada di pojok kamar yg penuh debu kebahagiaan
Aku pandangi dengan penuh nafsu
Kemudian aku jilati serta ku nodai cermin itu dengan keringat penuh semangat
Tak ku pandangi sosok yang ada di balik cermin tua itu
Lalu aku pun hanya Bersandar dibayangan cermin yang retak sambil
tertawa sinis memandangi pohon tak berujung
SR_eight
Published with Blogger-droid v2.0.6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar